[You must be registered and logged in to see this image.]Menyusul kesuksesan mereka dalam menutup Megaupload, Motion Picture Association of America (MPAA) segera mengalihkan sasaran mereka kepada situs layanan penyimpanan file online lainnya yaitu Hotfile. Dokumen dari Pengadilan Distrik AS menunjukkan bahwa para anggota MPAA telah mengajukan permohonan untuk sebuah keputusan singkat melawan Hotfile dan berpendapat bahwa layanan mereka menyediakan, mendorong serta memfasilitasi pelanggaran hak cipta, seperti halnya Megaupload, atau bahkan lebih buruk lagi.
“Pihak tertuduh menyatakan bahwa Hotfile bukanlah seperti Napster, Grokster, Limewire, serta para pelaku pelanggaran hak cipta lainnya,” kata perwakilan dari Walt Disney, 20th Century Fox, Universal, Columbia, and Warner Bros. dalam pengajuan berkas mereka di Pengadilan Distrik Bagian Selatan Florida. “Namun perbedaan dalam pelanggaran yang dilakukan oleh Hotfile malah lebih buruk lagi. Belum ada layanan pembajakan sebelumnya yang memiliki keberanian untuk benar-benar membayar para penggunanya untuk mengupload konten-konten yang melanggar hak cipta seperti halnya Hotfile.”
Para perwakilan studio tersebut juga menambahkan “Model bisnis Hotfile juga tidak ada bedanya dengan metode Megaupload, dimana pihak Megaupload telah didakwa melakukan perbuatan kriminal atas aktivitas yang sama dengan yang dilakukan oleh Hotfile. Pihak tertuduh bahkan mengakui bahwa mereka membentuk Hotfile ‘untuk bersaing dengan Megaupload’. “
Para perwakilan studio tersebut menekankan bahwa Hotfile telah gagal menjalankan kesepakatan Digital Millenium Copyright Act (DCMA) karena mereka telah gagal mencatat para pelaku pelanggaran tersebut, tidak menghapus akun dari para pelaku pelanggaran yang telah melakukan aktivitas pelanggaran berulang kali, serta ‘tergantung pada para pelaku pelanggaran hak cipta’ untuk mendapatkan penghasilan. Dokumen tuntutan tersebut juga menuduh bahwa “Hampir seluruh dari pengguna layanan berbayar Hotfile merupakan pelaku pelanggaran hak cipta beruntun.”
Anton Titov selaku pemilik Hotfile jelas menyangkal tuduhan tersebut, dia menyatakan bahwa mereka telah mengambil beberapa langkah spesifik agar terdaftar sebagai salah satu dari agen DMCA. Mereka juga telah melakukan penghapusan untuk konten-konten yang dicurigai melanggar hak cipta. Hotfile bersikukuh bahwa tindakan mereka telah cukup agar tercakup dalam ketentuan aman dari DMCA.
Tuntutan hukum melawan Hotfile ini sebenarnya telah diajukan pada bulan Februari tahun lalu, namun Hotfile balik mengajukan pada bulan September melawan Warner Bros. dan mengatakan bahwa studio tersebut berkali-kali mengajukan permintaan penutupan Hotfile untuk konten yang bahkan tidak mereka miliki.
[You must be registered and logged in to see this link.] 
